Petugas kesehatan memeriksa kondisi kesehatan mata siswa di Gedung Dinas Kesehatan, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (23/7/2025). Pemeriksaan kesehatan pendengaran dan penglihatan pelajar dari 20 SD se-Kota Kediri tersebut sebagai upaya deteksi dini gangguan pendengaran dan penglihatan agar siswa mampu secara maksimal mengikuti pembelajaran di sekolah. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nym.
Jakarta (ANTARA) – Ahli Bedah Mata dan Direktur RS Mata Surya, Mumbai Dr. Jay Goyal mengatakan bahwa ada tanda-tanda peringatan yang perlu diwaspadai dan langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi penglihatan anak.
Dikutip dari Hindustan Times, Kamis, hampir sekitar 34 anak di India bersekolah dengan penglihatan yang belum diketahui kondisinya
“Banyak dari mereka memiliki masalah refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme, yang membuat mereka sulit melihat dengan jelas di kelas. Akibatnya, mereka seringkali kurang berprestasi dibandingkan teman-teman sebayanya," ujar Dr. Jay.
Jay menjelaskan bahwa ada tanda-tanda yang menunjukkan anak mungkin mengalami masalah penglihatan dan membutuhkan kacamata seperti kurang konsentrasi.
Hal ini karena anak-anak dengan gangguan penglihatan akan kehilangan minat dan aktivitas jangka panjang seperti permainan, anak akan kesulitan melakukan tugas karena tidak mampu melihat dengan jelas.
Baca juga: Hindari 8 kebiasaan sepele yang bisa rusak kesehatan mata
Anak juga mungkin akan bersikap hati-hati dalam mengungkapkan masalah dan bisa memilih untuk tidak menceritakan kepada orang tua.
Memegang perangkat elektronik genggam terlalu dekat dengan mata. Miopia dikenal dengan rabun jauh bisa menyebabkan orang dapat melihat dengan baik pada jarak dekat tetapi kurang baik pada jarak jauh.
Kemudian bila anak menggosok mata secara berlebihan, anak mungkin mengalami kenangan mata atau kelelahan mata yang bisa menjadi indikasi gangguan mata.
Sakit mata atau sakit kepala, menjadi kondisi karena anak terlalu memaksakan mata.
Menyipitkan mata menjadi tanda anak mengalami kelainan refraksi atau mengganggu fokus mata.
Anak yang kerap menutup satu mata atau memiringkan kepala atau menutup salah satu mata untuk mengubah sudut panjang bisa jadi anak menderita ambliopia atau mata malas atau mata tidak sejajar.
Jay menyarankan agar anak memeriksakan mata secara rutin untuk mengidentifikasi masalah penglihatan pada anak.
Baca juga: Jenis-jenis pemeriksaan mata untuk cegah risiko penyakit serius
Baca juga: Kenali tanda-tanda buta warna pada anak dan cara menanganinya
Baca juga: Gangguan penglihatan anak harus cepat ditangani untuk cegah low vision
Penerjemah: Sinta AmbarwatiEditor: Mahmudah Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.